Thursday, August 23, 2012

[Fanfic] Remains To Be Mine - Nyongtory {Last Chapter}

Title: Remains To Be Mine
Author: JiLoveSeungchan
Rated: T
Pairing: Nyongtory a.k.a G-Ri  (G-Dragon & Seungri)
Summary: “Selamanya, Kau tetap milikku” Ucap Jiyong menatap Seungri dengan lembut. 
A/N: tulisan 'miring' kejadian sebelumnya. 
Author belum mahir (alias amatiran) bahasa dan tulisan Korea jadi mohon dimaklumi. Author sudah berusaha melakukan yang terbaik. 

Preview: Dengan gemetar Dara mengambil handphone-nya lalu menekan speed dial 3 yang adalah CL. “Buat dia menderita.” Sambungan pun terputus

“Baiklah.” Ucap CL gembira ketika menerima panggilan dari orang diseberang telfon. 


“Apa kata Dara oennie?” Tanya Minzy penasaran. 

“Buat dia menderita.” Jawab CL mengarahkan pandangannya Seungri. “Seungriya~ Kau tahu, Dara oennie sangat mencintai Jiyong oppa. Kenapa kau merebutnya? Kau sangat jahat.” Tutur CL. 

“Seungriya~” Panggil Bom. “Kau sangat manis. Wajahmu putih dan bersih. Aku tahu sekarang, Jiyong menyukaimu pasti karena wajahmu.” Sambung Bom tersenyum ramah. 

“Maaf.” Ucap Seungri mulai menangis. Dia takut. Sangat takut. 

“Maaf tidak membuat Dara oennie kembali kepada Jiyong oppa.”Ucap Minzy tajam. 

“Kalian…” Panggil CL pada segerombolan yakuza “Buat dia menderita. Terserah kalian mau apakan dia. Yang pasti, Buat. Dia. Menderita” Perintah CL 

“Benarkah?” Tanya seorang pria yang memiliki tattoo naga diwajah kanannya. 

“Dia…manis juga.” Ucap seorang lagi menyentuh wajah Seungri. 

“Wah…Dia memang sangat manis.” Puji seorang lagi yang memiliki luka di dagunya. 

“Jangan sentuh aku!” Teriak Seungri menepis tangan ketiga orang itu. 

“Ciih…berani sekali kau membentakku. Kau ingin mati.” Ucap pria bertato naga itu marah. 

“Hentikan!” Ucap seorang lagi dari balik ketiga pria itu. “Kalian membuatnya takut. Iya kan, Little boy?” Ucapnya. 

“CL, Minzy, Bom, sebaiknya kalian pergi dari sini, biar kami yang menjaganya.” Ucap pria itu 

“Baiklah, Seunghyun oppa.” CL, Minzy Bom pun pergi. 


“Nah, little boy bertahanlah sebentar saja. Ini tidak akan sakit. Rasanya hanya seperti digigit oleh nyamuk.” Ucap Seunghyun mengangkat sebuah belati kewajah Seungri. 

‘Tidak. Tidak. Aku tak mau. Tolong aku Jiyongie hyung.’ Ucap Seungri dalam hati. Air matanya pun menetes. Dia ketakutan. 

“Kalau kau dalam bahaya, sebut namaku. Aku akan datang menolongmu.” Ucap Jiyong pada Seungri yang tengah asik menggambar. Entah gambar apa yang dia gambar. Jiyong tetap memperhatikannya sembari tersenyum. 

Tak ada respon dari Seungri. 

Jiyong pun kesal “Yah! Aku sedang bicara denganmu. Hentikan gambar bodohmu itu.” 

“Ji-yon-gie hyung!” Seungri mengeja nama Jiyong sembari tersenyum manis.Bulan yang membulat sempurna pada malam itu pun membuat senyum Seungri terlihat lebih indah. 

CUP 

Sebuah ciuman ringan mendarat dibibir Seungri.Wajahnya yang memerah karena malu tengah menghiasi wajahnya ’Manis’ pikir Jiyong. 

“Selamanya, Kau tetap milikku” Ucap Jiyong menatap Seungri dengan lembut. 

Seungri mengalihkan wajahnya yang memerah kembali kegambar buatannya.Dia tersenyum sambil menyentuh bibirnya. Jiyong yang melihatnya hanya tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya pada bintang-bintang dilangit. ‘He’s my world. Please, save him’ ucap Jiyong dalam hati. 

Seungri mengingat kata-kata Jiyong hyung-nya malam itu. “Jiyongie hyung. Jiyongie hyung.”Panggil Seungri. Dia berharap apa yang dikatakan Jiyong hyung-nya benar. 

“JIYONGIE HYUUUUNG!” Teriak Seungri. 

BRAAKH 

Pintu gudang bekas yang tadinya terkunci rapat akhirnya terbuka. 

“G-Dragon,” Sebut Seunghyun. 

“Jiyongie hyung,” Panggil Seungri tersenyum bahagia. Jiyongie hyung-nya tidak berbohong. Dia dating menolongnya. 

Jiyong melihat Seungri tengah dipojokkan oleh segerombolan yakuza itu. Seungri menangis. Itu yang dilihatnya. Tatapannya yang tajam dan wajahnya yang dingin terlihat semakin jelas. 

“Aku mau mengambil milikku.” Ucap Jiyong to the point. 

Clap Clap Clap “Jadi, dia milikmu ya?” Tanya pria bertato naga itu menyentuh wajah Seungri dengan kasar. 

“Lepaskan tangan kotormu dari milikku.” Ucap Jiyong penuh intimidasi 

“Baiklah…Baiklah!” 

“Aku kesini hanya untuk mengambil milikku…” Ucap Jiyong berjalan kearah Seungri dan menggenggam tangannya. “…Bukan untuk berkelahi dengan kalian” sambungnya tetap dingin. 

“Akh…” pekik Seungri merasa sakit, ketika tangan kirinya dicengkram kuat oleh pria yang memiliki luka di dagu. 

BUKH 

Tendangan Jiyong telak mengenai perut pria itu hingga pria itu tersungkur.. 

“Sudah kubilang, bukan. Jangan. Sentuh. Milikku.” Ucap Jiyong dingin dengan wajah mengerikan. 

Jiyong pun berbalik meninggalkan segerombolan itu. Namun, langkahnya terhenti karena telah dikepung. 

“Kami tak mungkin membiarkanmu pergi begitu saja. G-Dragon.” Ucap pria bertato. 

Jiyong menatapnya tajam “Aku tak berminat.” 

Jiyong melangkah namun tetap di hadang. Tangannya menggenggam erat tangan Seungri. Seungri yang takut langsung bersembunyi dibelakang Jiyong. 

Jiyong merasakan jika Seungri sedang ketakutan. “Tetap berada dibelakangku. Aku pasti akan melindungimu. Mereka tidak akan kubiarkan menyentuhmu.” Ucap Jiyong menenangkan Seungri. 

Seungri mengangguk, “Aku selalu percaya Jiyongie hyung” 


“Seperti G-Dragon yang kukenal. Tak pernah takut pada apa pun.” Ucap Seunghyun. 

“Keh…Aku tak pernah takut pada apa pun.” Bangga Jiyong 

“Sepertinya, aku punya penghianat.” Ucap Pria bertato itu tersenyum. 

“Maaf, jika itu membuatmu marah, hyung” Kata Seunghyun ramah. 

“Kau….” Geram pria bertato itu. 

“Seungriya~” Ucap Jiyong menoleh pada Seungri yang menatapnya khawatir “Menjauhlah sedikit dariku. Ini tak akan lama, jadi tunggulah.” Jiyong memberi senyum lembut pada Seungri dan itu sukses membuat Seungri memerah. 

“Jiyongie hyung…” Seungri khawatir. 

“Jangan khawatir. Tak akan terjadi apa-apa padaku.” Terang Jiyong sambil mengedipkan mata kanannya pada Seungri. 

Ya. Dia harus percaya pada Jiyongie hyung-nya. Jiyongie hyung-nya pasti tak akan terluka parah. 


“Cih…kupikir mereka kuat. Ternyata sangat lemah” Decih Jiyong tak puas lalu berbaring dilantai . 

“Benar. Sangat lemah.” Timpal Seunghyun lalu berbaring bersama Jiyong. 

Dia dan Seunghyun telah mengahajar semua yakuza itu sehingga semuanya pingsan tak berdaya. 

“Kalian tidak apa-apa kan, Jiyongie hyung dan….mm..” Seungri berlari menghampiri mereka –Jiyong dan Seunghyun- 

“ Seunghyun. Choi Seunghyun.” Timpal Seunghyun tersenyum manis pada Seungri. 

“Seunghyun hyung…” Ucap Seungri tersenyum manis. 

Jiyong yang melihatnya sedikit kesal. Bagaimana tidak. Kekasihnya memberikan senyumnya pada orang lain. 

“Jiyongie hyung tak apa-apa?” Tanya Seungri khawatir. 

Jiyong tak merespon. Dia langsung berjalan meninggalkan Seungri dan Seunghyun. Dia terlanjur kesal pada kekasihnya. 

“Sepertinya hatinya sedang tidak apa-apa!” Bisik Seunghyun pelas ditelinga Seungri. 

“Benarkah? Apakah tadi mereka memukul tepat di hati Jiyongie hyung?” Tanya Seungri polos. Sepertinya Seungri perlu banyak belajar tentang hal ini. 

Seunghyun hanya mendesah pelan dan menggeleng tak tahu harus menjelaskan seperti apa pada Seungri yang polos. 

“Bagaimana kalau kau menanyakannya langsung?” Saran Seunghyun. 

“Em” Angguk Seungri lalu mengejar. 


“Daesung-ah…” Panggil Seunghyun kepada penelpon di seberangya. “Aku segera pulang, jadi siapkan makan malam untukku.” 

“Baiklah” jawab penelpon disebrangnya. 


“Jiyongie hyung…tunggu aku!” Panggil Seungri berlari menghampiri Jiyong yang tak peduli dengannya. 

“Aww~” Teriak Seungri memegang lututnya akiba jatuh atas perbuatannya sendiri. Jiyong yang mendengarnya dengan cepat menghampiri Seungri. 

“Kau tak apa-apa?” Tanya Jiyong Khawatir. Sepertinya rasa kesalnya pada Seungri telah hilang. 

“Kakiku sakit, hyung.” Jawab Seungri sambil memegangi lututnya. Tampak darah mulai terlihat dari celana seragamnya. 

“Dasar…” Jiyong pun mengendong Seungri ala bridal style. Seungri yang digendong seperti itu langsung memerah dan dengan cepat menyembunyikan wajahnya di dada Jiyong. 


Setelah kejadian itu, CL, Dara, Bom dan Minzy tak menampakan diri lagi. Sepertinya mereka mengundurkan diri kepada kepala sekolah. Sedangkan para yakuza yang berkelahi dengan Jiyong dan TOP masuk rumah sakit akibat cedera yang cukup parah. 


“Maaf, aku terlambat, hyung.” Ucap Seungri menunduk karena lagi-lagi dia terlambat. 

“Kau selalu membuatku menunggu. Apa itu hobimu?” Kesal Jiyong. 

“Maaf.” Hanya kata itu yang bisa Seungri katakana disaat seperti ini. 

“Berhentilah meminta maaf. Cepatlah duduk.” Marah Jiyong –pura-pura marah lebih tepatnya- “mana bekal makanku?” Tanya Jiyong. 

Seungri langsung menyerahkan bekal Jiyong. Dia dan Jiyong pun makan bersama di kantin. 

“Seungriya~” Panggil Jiyong. Seungri pun mengalihkan perhatian dari makanannya ke jiyong. “Ada…sesuatu dibibrmu” Sambung jiyong menunjuk ke bibir Seungri. 

Seungri yang tidak tahu jika itu hanya kebohongan Jiyong mulai membersihkan bibirnya. Dan hal itu sukses membuat Jiyong tertawa. 

“Bukan disitu…..” Jiyong lalu berdiri dari kursinya “….tapi disini!” jiyong pun mengecup bibir Seungri. 

Menerima serangan tiba-tiba dari Jiyong membuat Seungri memerah merah hebat. Bagaimana tidak. Jiyong menciumnya di kantin. Di depan banyak orang. Dia sangat malu. Teramat sangat. 

Berbanding terbalik dengan Jiyong yang kembali menikmati makanannya dengan wajah tanpa bersalah sama sekali. 

END 

*** 

To: G-Dragon 

‘G-Dragon, aku sedang bersama kekasihmu dan….para yakuza bayaran CL. Cepatlah datang.Aku tak bisa membantu untuk saat ini. Jadi, datanglah untuk menjemput kekasihmu. Jika kau terlambat, kekasihmu tak akan bersamamu lagi. 

From: TOP 

*** 

“Apa mereka tak mencurigaimu?” Tanya Jiyong pada Seunghyun. 

“Tentu saja tidak!” 

*** 

“Aku dengar kau dan Daesung tinggal bersama. Apa itu benar?” 

“Tentu saja. Bukankah kau juga begitu?” 

Mereka pun tersenyum entah karena apa. Yang pasti itu adalah senyuman kebahagiaan. 

***

Note: Jika ada kekurangan dalam bahasa, penempatan titik dan koma, dll. Mohon beri saran.
Tidak menerima bashing, kata-kata kotor dan sebagainya. Jika melakukannya, author akan menghapusnya. 

No comments:

Post a Comment